Tiga upaya Menuju Eliminasi TBC 2030

0
262

Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan Kota Bekasi terus melakukan sosialisasi Bebas Tuberkulosis kepada seluruh lurah, Kepala Puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawaty memaparkan perkembangan seputar penyakit Tuberkulosis yang ada di Kota Bekasi. Tercatat negara Indonesia masuk urutan ke-3 temuan kasus penyakit Tuberkulosis terbanyak di dunia dibawah negara India dan China, begitu juga di Provinsi Jawa Barat berada di posisi ke-3 dibawah Papua dan Banten.

Adapun 5T beserta jenis penemuan yang dimaksud adalah :

* Penemuan Pasif dengan jejaring layanan TBC (Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat) oleh Tim DOTS

T1. Tersedianya SK PPM TBC Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

T2. Tersedianya SK TIM DOTS di fasilitas pelayanan kesehatan

T3. Tersedianya SK Protokol Kesehatan TBC

* Penemuan Aktif berbasis keluarga dan masyarakat (Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat)

T4. Tersedianya Kartu Kendali Follow Up pemeriksaan laboratorium pengobatan pasien TBC oleh kader TBC pendamping

T5. Tersedianya Kartu Kendali minum obat pasien TBC oleh kader TBC pendamping

“Bukan suatu hal yang mudah menjalankan proyek perubahan untuk menekan angka penyebaran Tuberkulosis ditengah pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Kota Bekasi, akan banyak kendala yang dihadapi” ujar Tanti.

Ia pun menambahkan,sosialisasi tentang pentingnya terapi pencegahan TBC juga akan terus dilakukan. Terapi pencegahan TBC juga menjadi salah satu tema kampanye dalam upaya menuju eliminasi TBC tahun 2030. Oleh karena itu tiga upaya penting yaitu deteksi, pengobatan dan terapi pencegahan TBC menjadi satu kesatuan program yang tidak terpisahkan.(jar)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here